SEL
SEL dan BIOPROSES pada Sel
1. Pengertian Sel
Sel merupakan unit terkecil penyusun tubuh makluk hidup. Sel berukuran sangat kecil sehingga untuk melihat atau mengamati sel kita menggunakan alat bantu penglihatan yaitu mikroskop. Secara umum struktur sel dibagi menjadi tiga bain penting yaitu membran sel, sitoplasma dan inti sel (nukleus). Kata sel berasal dari bahasa latin “cella” yang berarti rongga.
Didalam tubuh makluk hidup terdapat banyak sel yang kemudian membentuk suatu jaringan. Jaringan-jaringan akan membentuk organ. Organ-organ akan membentuk suatu organisme atau individu (materi kelas X tentang tingkat organisasi makluk hidup).
Tubuh kita terdiri atas 60-600 triliun sel. Setiap menit ada 300 juta sel yang mati dan diganti dengan sel yang baru. Jika dari sel yang mati kemudian diganti dengan sel yang baru dan kurang dari yang seharusnya maka tubuh kita akan mengalami kerusakan.
Bila kerusakannya semakin parah maka organ tubuh mulai mengalami gagal fungsi. Bila salah satu organ tubuh kita mengalami gagal fungsi maka akan bermasalah pada sistem tubuh kita dan tubuh kita menjadi sakit.
2. Sejarah Sel
Sel telah menjadi pengetahuan di abad ke-17. Sel pertama kali ditemukan oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Robert Hooke pada tahun 1665.
Saat itu ia mengamati sayatan gabus dari batang Querqus suber menggunakan mikroskop. Hasil pengamatannya ia menemukan adanya ruang kosong yang dibatasi dinding tebal. Ia kemudian menyebut ruang kosong tersebut dengan istilah Cellulae yang artinya sel.
3. Teori Tentang Sel
Selain Robert Hooke yang mengamati tentang sel, banyak teori tentang sel dari para ahli yaitu
- Schleiden (1804-1881) dan Schwan (1810-1882) “ Setiap makluk hidup terdiri atas sel, tubuh organisme bersel tunggal (seperti amoeba, paramaecium) terdiri terdiri dari sebuah sel , sedangkan organisme yang lainnya tersusun atas banyak sel atau yang disebut multiseluler. Dengan demikian sel merupakan kesatuan struktural suatu makluk hidup”.
- Johanes Purkinje (1787-1869) “ Cairan didalam sel hidup yang merupakan bahan-bahan embrional di dalam telur disebut protoplasma”.
- Robert Brown (1813) “ Inti sel (Nukleus) yang merupakan struktur penting dari sel”.
- Felix Dujardin (1835) “ Bagian sel yang terpenting adalah cairan di dalam sel”.
- Max Schultze (1825-1874) “ Sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan”.
- Rudolf Virchow (1858) “ Sel merupakan kesatuan pertumbuhan makluh, artinya pertumbuhan makluk hidup adalah hasil perbanyakan dan pertumbuhan sel. Semua sel berasal dari sel juga (omne cellula ex cellula)”.
- Anthony van Leuwenhoek (1674) “ Berhasil mengamati mikroba air, dan spermatozoa dalam sel mani manusia
- H.J Dutrocet (1824) “ Semua tumbuhan dan hewan terdiri atas sel dan berbentuk gabungan yang sangat kecil (jaringan)”.
- Hugo van Mohl dan Karl Nugeli (1835) “ Mempelajari tentang pembelahan sel serta inti dan plasma sel membelah”.
- E. Strasburger dan W. Flemming (1870) “ Inti sel memelihara kelangsungan hidup suatu jenis makluk hidup dari generasi ke generasi berikutnya”.
- O. Hertwig (1875) “ Membuktikan bahwa inti spermatozoa bersatu dahulu dengan inti ovum sebelum membentuk embrio”.
- Hanstein (1880) “ Sel merupakan kantong yang berisi organel”.
- Ernst Ruska (1931) “ Penemu mikroskop TEM sehingga dapat melihat sel lebih jelas”.
- Waston dan Crick (1953) “ Materi genetik diturunkan oleh sel kepada keturunannya”.
- Lynn Margulis (1981) “ Terdapat simbiosis di dalam evolusi sel”.
4. Organel Sel
Organel sel termasuk dalam struktur submikroskopis sehingga untuk melihatnya harus menggunakan mikroskop elektron. Organel sel mempunyai struktur dan fungsi yang khusus. Oleh karena itu, ada beberapa organel yang hanya di miliki oleh sel hewan, dan tidak dimiliki oleh sel tumbuhan atau sebaliknya.
1. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma merupakan organel sel yang tersusun atas membran yang membentuk jalinan rongga-rongga pipih yang disebut sisterna (cisternae).
Retikulum endoplasma merupakan saluran dalam sitoplasma yang merupakan kelanjutan dari membran terluar nukleus. Retikulum endoplasma dibedakan menjadi 2, yaitu retikulum endoplasma halus (jika tidak terdapat ribosom) dan retikulum endoplasma kasar (jika terdapat ribosom).
Retikulum endoplasma halus berfungsi untuk transpor dan sintesis lemak dan steroid (salah satu tipe lipida). Retikulum endoplasma kasar berfungsi untuk transpor dan sintesis protein yang terdapat dalam ribosom.